Page

Friday, October 1, 2010

My Ex-Friend


    Jika kita duduk diam, tidak berbicara apapun, dan memandang sekeliling, ada begitu banyak yang bisa kita lihat di kelas ku 9.1. Ada Ayu misalnya, yang selalu saja duduk tegak-jarang bergerak-sunyi-tanpa ekspresi. Atau, ada juga Riska yang selalu berbicara dengan suara keras dan membuat anak laki-laki sering bersorak-sorak karena sebagian dari mereka senang menyoraki riska (mungkin karena tak suka). Ada juga Bayu, laki-laki yang sok cool dan bicara seperlunya pada kami para perempuan di kelas (dan baru-baru ini, terdengar gosip hangat tentang si Bayu. Gosip hangat yang lucu sekali namun tak bisa di bahas disini).


    Namun diantara semuanya, ada seseorang yang akhir-akhir ini mencuri perhatian ku.

 Anggap saja namanya Ms.X.

Bisa dibilang, dia ini rajin. Masuk dalam daftar 5 besar di kelas bukan hal yang biasa bagi si Ms.X. Namun sayang sekali, dia sering bersikap menyebalkan. Dia duduk sendirian di kelas, di barisan belakang, itu bukan kemauan kami, tapi kemauannya sendiri, walaupun sebenarnya kami juga sedikit malas duduk sebangku dengan dia. Tapi ada bangku kosong disamping ayu yang bisa dia duduki. Tapi entahlah..
     Akhir-akhir ini, ku lihat, Ms.X sering bicara sendiri di bangkunya. Di berbicara namun seperti hanya mengerak-gerakkan mulutnya saja, jadi tak ada yang bisa menyadari hal itu kecuali kita benar-benar sedang memerhatikan. Pertama, ku kira ini hanya ilusi ku saja, tapi setelah beberapa orang memergoki hal yang sama dan bercerita pada ku, aku baru sadar bahwa ini fakta dan bukan sekedar ilusi.
      Berbicara sediri, tersenyum-senyum tanpa hal yang jelas di bangkunya, sering membuat ku khawatir akan situasi dan kehidupan Ms.X. Aku tahu, bahwa dia punya masalah di rumahnya. Sebenarnya aku ingin bisa dekat dengan Ms.X, mungkin aku bisa dijadikan sebagai tempat share (kalau dia mau), tapi aku juga tak suka dengan sikap-sikap menyebalkannya. Ini yang membuat ku bingung dan akhirnya memilih untuk sedikit menjauh.
      Ms. X sesungguhnya adalah teman lama ku sejak SD. Dulu di SD, kami dekat, sangat dekat! Di SD dia adalah murid yang cerewet. Kami berteman sejak kelas 2 SD, dan akhirnya memutuskan untuk masuk SMP yang sama. Kebetulan, masuk kelas yang sama di kelas 7.1, karena kami sama-sama lulus di kelas unggul. Perlahan-lahan kusadari, bahwa Ms.X mulai berubah. Aku, sebagai teman lama yang sudah mengenal seluk-beluk sikapnya sangat merasakan perubahan itu. Ms.X seakan bertransformer menjadi seorang yang belum pernah ku kenal sebelumnya. Ms.X menjadi lebih pendiam, kalau pun diajak bicara dia sering emosi. Aku sampai hafal, dari pukul berapa hingga pukul berapa emosinya sedang memuncak dan mata sinisnya mulai bemain setiap kami ajak berbicara.
     Aku ingat, dulu waktu di kelas 8.1 aku perah tak tahan dengan sikap Ms.X, dan akhirnya aku pun terlibat dalam pertikaian dengan si Ms.X. Itu terjadi di pagi menjelang siang, tepatnya di kelas ku 8.1. Kami, murid-murid perempuang 8.1 yang tak suka selalu di perlakukan seperti itu akhirnya maju, dan aku memimpin perdebatan panjang bersama Ms.X ini. Aku tak suka hal itu, tapi aku sudah terbakar emosi, dan waktu itu, emosi tak bisa ditahan lagi.
     Hingga saat ini, ku rasa tali pertemanan ku dengan Ms.X sudah 95 % putus. Kami masih berteman, walaupun mungkin dalam seminggu kami hanya berbicara sepatah dua patah kata.
      Namun, dengan adanya hal-hal aneh yang dilakukan Ms.X akhir-akhir ini, membuat hati ku sedikit mencair. Namun sayang, ketika aku mulai menegurnya dan mengajaknya mengobrol, dia malah menanggapi ku dengan sinis, dan hati ku kembali membeku.




6 comments:

  1. Hoho...
    Orang yang misterius yah...

    Jangan2 dia punya teman yang tak bisa dilihat orang lain...
    Peri, atau elf...?
    Hehe...

    Atu jangan2 dia hanya orang yang sedan menhibur diri karena tak punya teman ngobrol...?
    Wah, kasihan juga... mesti dibantu itu,,,

    :3
    maaf klo sok tau...
    :)

    ReplyDelete
  2. hm... dia kadang2 senyum gara2 ngeliat tingkah anak cowo di kelas yang gaje liz... mungkin qe ngeliat dia senyum (atau lebhih tepatnya nahan ketawa) waktu itu...

    ReplyDelete
  3. @Bang Aul : ya mungkin begitulah.. liza juga kadang kasian.. tapi ya begitulah.. serba salah jadinya.

    @salsa : IYA SALSA !! ITU KAMU !!!

    @Rizki : ntar ya kalo dia mulai talk with her self aku bilangin .. kasian juga..

    ReplyDelete
  4. Oh oh, iya aku tau siapa.. *maaf juga kalo aku sok tau*
    Kasian ya dia.. Padahal waktu kelas 1 dulu dan waktu kami masih sama-sama di Paskib, aku lumayan dekat lho sama dia..

    ReplyDelete

mereka menghujat ...